Buat yang nggak tau jenglot itu seperti apa, jenglot itu berbentuk manusia tapi dalam ukuran kecil, sekitar dua kali ukuran kelingking manusia dewasa. Wajahnya seperti tengkorak lengkap dengan taring yang mencuat. Kuku-kukunya juga panjang, rambutnya juga panjang dan jarang-jarang.
Beberapa lapisan masyarakat meyakini jenglot adalah manusia yang memiliki kesaktian, kemudian meninggal dan tubuhnya ditolak bumi. Kemunculan jenglot biasanya terjadi ketika dukun-dukun sakti bersatu dan melakukan ritual tingkat tinggi.
Untuk manggil jenglot, paranormal biasanya harus memenuhi permintaan unik jenglot. Misalnya, harus menyediakan darah segar hewan, tulang belulang hewan gorengan bekas dimakan, kotoran hewan, kemenyan (dupa) yang dibakar atau sisa-sisa makanan manusia setiap hari untuk makanan si jenglot. Ada jenglot yang menuntut darah segar manusia, tapi makanan favorit jenglot adalah darah segar hewan dan bau kemenyan dibakar yang berbau wangi.
Biasanya aktivitas jenglot dimulai dari matahari terbenam sampai matahari muncul lagi. Kalo ada ayam berkokok, semua aktivitas akan terhenti.
Pernah ada penelitian jenglot secara medis sama tim forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pake sinar rontgen, tapi nggak ditemukan unsur tulang penyangga seperti di makhluk hidup vertebrata lain. Pernah juga DNA kulit jenglot yang terkelupas diteliti sama dokter dari Universitas Indonesia, ternyata lapisan kuliat itu punya DNA primata sejenis manusia.
Namun penyelidikan medis tentang jenglot berhenti sampai di situ aja, karena yang punya jenglot nggak mengizinkan jenglot itu dibedah karena takut hal buruk terjadi.
Beberapa lapisan masyarakat meyakini jenglot adalah manusia yang memiliki kesaktian, kemudian meninggal dan tubuhnya ditolak bumi. Kemunculan jenglot biasanya terjadi ketika dukun-dukun sakti bersatu dan melakukan ritual tingkat tinggi.
Untuk manggil jenglot, paranormal biasanya harus memenuhi permintaan unik jenglot. Misalnya, harus menyediakan darah segar hewan, tulang belulang hewan gorengan bekas dimakan, kotoran hewan, kemenyan (dupa) yang dibakar atau sisa-sisa makanan manusia setiap hari untuk makanan si jenglot. Ada jenglot yang menuntut darah segar manusia, tapi makanan favorit jenglot adalah darah segar hewan dan bau kemenyan dibakar yang berbau wangi.
Biasanya aktivitas jenglot dimulai dari matahari terbenam sampai matahari muncul lagi. Kalo ada ayam berkokok, semua aktivitas akan terhenti.
Pernah ada penelitian jenglot secara medis sama tim forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pake sinar rontgen, tapi nggak ditemukan unsur tulang penyangga seperti di makhluk hidup vertebrata lain. Pernah juga DNA kulit jenglot yang terkelupas diteliti sama dokter dari Universitas Indonesia, ternyata lapisan kuliat itu punya DNA primata sejenis manusia.
Namun penyelidikan medis tentang jenglot berhenti sampai di situ aja, karena yang punya jenglot nggak mengizinkan jenglot itu dibedah karena takut hal buruk terjadi.
0 comments:
Post a Comment